Dunia maya, terutama situs jejaring sosial saat ini tengah diramaikan dengan sebuah foto gaun. Para selebriti dunia pun ikut mengunggah foto gaun tersebut di akun Twitter mereka. Gaun ini menjadi spesial bukan karena harga atau perancangnya. Gaun tersebut ramai diperbincangkan karena warnanya yang menimbulkan perdebatan.
Foto gaun tersebut pertamakali diunggah oleh akun Tumblr bernama Swiked milik seorang Talent Manager bernama Sarah, pada Rabu (26/2/2015). Dia mengajukan pertanyaan sederhana: apa warna dari baju ini?
Selain satu pertanyaan sederhana itu, Swiked juga curhat mengenai kebingungannya saat melihat gaun tersebut. Dia sampai berdebat dengan temannya karena mereka berbeda pandangan soal warna gaun itu. Swiked merasa gaun tersebut berwarna biru-hitam, sedangkan temannya menyebut warna gaun adalah emas dan putih.
Pertanyaan Swiked dan foto gaun yang diunggahnya itu kemudian menyebar ke Twitter, Facebook dan Path. Orang-orang mencoba menjawab warna gaun tersebut berdasarkan versi mereka. Di antara banyak orang itu, para selebriti pun ikut serta menebak warna gaun tersebut.
Sarah, atas dan Caitlin, bawah |
Awal mula dari perdebatan ini dimulai ketika Caitlin yang merupakan penyanyi berusia 21 tahun asal Skotlandia mengunggah foto baju tersebut setelah melihat rekan-rekannya berdebat soal warna pakaian di foto itu.
Perdebatan selanjutnya mereda. Akan tetapi Caitlin McNeill yang merupakan teman dekat kedua mempelai memposting kembali foto tersebut ke Tumblr beberapa hari setelah pernikahan yang berlangsung Sabtu pekan lalu di Pulau Colonsay, Skotlandia. Sejak itu, kehebohan mulai melanda dunia online.
Caitlin pada akhirnya mengungkap bahwa faktanya baju itu merupakan perpaduan warna biru dan hitam.
"Banyak orang kebingungan seperti orang gila karena tak bisa menemukan apa warna sebenarnya dari dress itu. Kami hampir tak jadi manggung gara-gara asik membicarakan warna dress ini," ungkap Caitlin.
Foto tersebut sebenarnya merupakan hasil jepretan Cecilia Bleasdale. Ketika sedang berpikir baju apa yang cocok dikenakan pada hari pernikahan putrinya, dia memilih untuk mengenakan gaun seharga 50 pounds (sekitar Rp 1 juta) dari Roman Originals, dan memfoto baju itu .
Cecilia pun mengirim foto itu ke anaknya yang akan menikah, Grace. Selanjutnya, Grace mengirim foto itu ke tunangannya, Kier Johnston. Grace dan Kier berbeda pendapat soal warna baju yang mereka lihat, hingga Grace minta pendapat orang-orang lewat internet.
Dia mengunggah foto itu ke Facebook dan ternyata teman-temannya juga berdebat soal warna baju tersebut. Ada yang yakin itu biru-hitam, ada juga yang mengira putih-emas.
Berdasarkan foto terbaru dari Roman Originals, gaun tersebut diidentifikasi sebagai biru hitam. Perusahaan fashion ini juga membuat gaun berwarna putih, merah muda, dengan berenda hitam. Namun, tidak ada versi putih emas.
Kakak Grace, Angie McPhee (37) mengatakan, "Ini gaun ibuku. Itu untuk pernikahan adik saya, Grace, di Colonsay." "Ibu mengirimkannya kepada Grace untuk mendapatkan komentar. Foto itu dikirim kepada saya dan Grace mengatakan 'Kenapa dia memakai putih dan emas untuk pernikahan?"
Angie melanjutkan, "Awalnya saya melihatnya putih dan emas. Grace melihatnya sebagai putih dan emas, namun tunangannya melihat gaun tersebut sebagai biru dan hitam'. Dia melanjutkan, "Gaun itu sebenarnya biru dan hitam."
Ian Johnson dari Roman Originals mengatakan, persediaan baju tersebut habis dalam 30 menit karena menjadi trending topic di internet dan mereka segera memproduksinya kembali. Roman mencatat bahwa pasca perdebatan tersebut, penjualan mereka melonjak sebesar 347 persen gara-gara banyak orang yang ingin melihat langsung wujud dari gaun biru hitam mereka. Sejumlah pelanggan yang melihat-lihat di website Roman akhirnya juga terpancing untuk melihat koleksi gaun lain, dan akhirnya membeli produk-produk Roman selain gaun tersebut.
Atas adanya perdebatan, pihaknya berencana membuat versi putih dan emas untuk memuaskan kedua belah pihak.
BAGAIMANA BISA TERJADI?
Ulasan di situs Wired, Jumat (27/2/2015), menunjukkan bahwa dasar munculnya perbedaan itu adalah mekanisme penglihatan manusia dan pengaruh cahaya Matahari pada siang hari terhadap penentuan warna.
Lebih jauh, pakar lain dari the Colour Group of Great Britain, Andrew Hanson mengemukakan bahwa setiap manusia telah terprogram untuk melihat objek yang berada di dalam bayangan adalah biru, di mana sumber cahaya tersebut berasal dari langit, bukan langsung dari Matahari.
Cahaya yang ada di alam menempa sebuah benda, memantul, kemudian menuju mata manusia. Retina manusia menangkap cahaya yang datang dengan panjang gelombang tertentu. Selanjutnya, rangsangan akan diterima saraf mata, diproses di korteks penglihatan pada otak.
Otak akan menerjemahkan warna berdasarkan panjang gelombang cahaya yang ditangkap retina. Sebagai contoh, panjang gelombang 440-495 nanometer akan diterjemahkan sebagai warna biru.
Seharusnya, warna yang manusia tangkap dan terjemahkan adalah warna sejati dari sebuah benda. Namun, Jay Neitz, ahli saraf dari University of Washington, mengatakan bahwa yang terjadi tak selalu begitu.
Menurut dia, akibat cahaya matahari atau sinar lampu, manusia kadang menangkap warna benda berbeda dari aslinya. Satu individu bisa menangkap warna berbeda dengan individu lain akibat iluminasi cahaya tersebut.
Bevil Conway, ahli neurologi dari Wesley College, juga mengatakan hal yang sama. Cahaya kemerahan fajar, birunya langit pada siang hari, serta jingga pada senja memengaruhi warna yang ditangkap manusia.
"Yang terjadi adalah orang berusaha mendiskon bias kromatis cahaya siang hari. Orang mungkin akan mendiskon warna biru sehingga mereka akan melihat (gaun) berwarna putih dan emas, atau mendiskon warna emas sehingga mereka akan melihat biru hitam," katanya.
Kasus perdebatan tentang warna gaun kali ini, menurut Neitz, wajar. Namun, dia juga mengatakan, "Saya telah mempelajari perbedaan individu dalam melihat warna selama 30 tahun, dan ini adalah salah satu perbedaan terbesar yang saya temui."
Neitz dan Conway sendiri beda pendapat tentang warna gaun tersebut. Neitz melihatnya berwarna putih dan emas, sementara Conway melihatnya memiliki warna biru dan oranye.
Neil Harris, editor foto senior dari Wired, berusaha mengakhiri perdebatan tentang warna gaun dengan melakukan analisis warna. Dia, yang awalnya berpikir bahwa gaun itu berwarna putih emas, lantas terkejut.
Ketika Harris melakukan proses white balancing pada gambar, dia mengetahui bahwa warna putih yang dilihatnya sebenarnya adalah biru. Hal tersebut menurutnya sebenarnya tidak masuk akal.
Sementara itu, ketika dia melakukan balancing pada warna paling gelap, gaun tampak berwarna biru hitam. Bagian yang paling gelap pada gaun tersebut ternyata memiliki warna hitam menurut analisis Harris.
Dengan analisis itu, Conway mengungkapkan, "Kebanyakan orang akan melihat biru pada latar putih sebagai biru. Namun, pada latar hitam, orang akan menyangkanya sebagai warna putih."
Conway menduga, persepsi warna putih emas mencerminkan penglihatan terhadap gaun tersebut pada lingkungan dengan sinar matahari yang sangat terang. Secara bercanda, dia berkata, "Saya bertaruh, burung hantu akan melihatnya sebagai biru dan hitam."
Jadi, lanjut dia, ketika seseorang melihat awan atau langit yang disinari cahaya Matahari, warnanya tampak kebiruan. Dan inilah alasan mengapa gaun 'kontroversial' tersebut lebih tampak berwarna biru ketimbang putih.
"Kita semua menyimpan warna-warna dalam memori kita. Dan perdebatan ini tak ada kaitannya dengan buta warna. Ini bisa terjadi karena persepsi warna. Pada dasarnya ini adalah ilusi ketika orang melihatnya berwarna putih, padahal itu tidak benar-benar ada," papar Andrew Hanson, seperti dilansir Telegraph.
Masalah persepsi warna banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sekarang coba tebak, apa warna telur asin yang banyak dijual di pasaran? Apakah hijau atau biru?
------------------------------------------------------------------------------------------------------
See..
Ini benar2 amazing!!
Sebenarnya hal paling menarik dari kejadian ini bukanlah "apakah sebenarnya warna gaun ini?", tapi "Bagaimana ini bisa terjadi?"
Ini benar2 amazing!!
Sebenarnya hal paling menarik dari kejadian ini bukanlah "apakah sebenarnya warna gaun ini?", tapi "Bagaimana ini bisa terjadi?"
Bagaimana retina mata kita ternyata memiliki bias dan unsur yg berbeda2.
Dari contoh kecil ini saja kita bisa belajar dan menyadari, bahwa betapa memang Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda, bahkan cara melihat dunia (dalam hal ini 'dunia' terpetak menjadi dua) saja sudah berbeda.
Dan sungguh TIDAK ADA YANG SALAH. Yang ada hanya memang mata kita melihat dengan caranya sendiri sesuai kemampuannya.
Diperdebatkan sampai kematian menjemput pun tak kan pernah selesai.
Diperdebatkan sampai kematian menjemput pun tak kan pernah selesai.
Sungguh.. ada banyak hal d dunia yg tdk bs diperdebatkan, karena cara mata dan otak kita bekerja memang berbeda. Dan tidak ada yg salah, karena Tuhan menciptakannya demikian.
Ini benar2 luar biasa
Peace on Earth.
link: http://m.nydailynews.com/news/national/woman-posted-dress-blue-article-1.2131402